Seorang anak memperhatikan ayahnya yang sedang mengganti BAN mobil mereka.
“Mengapa ayah mau repot-repot mengerjakan ini dan tidak memanggil orang bengkel saja untuk mengerjakannya?”
tanya si bocah dengan penasaran.
BELAJAR DARI BAN
Juli 2, 2016
Motivasi ban, becak, berjuang, berkorban, bulat, lumpur, mobil, motivasi, pesawat terbang, semangat, sepeda Tinggalkan komentar
Kisah Ban Kempes
Mei 19, 2016
Motivasi ikhlas, kerelaan hati, love chain, menolong, motivasi, pertolongan, rantai kasih, rantai kebaikan Tinggalkan komentar
Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang berdiri kebingungan di pinggir jalan.
Meskipun hari agak gelap, pria itu dapat melihat bahwa sang nyonya sedang membutuhkan pertolongan. Maka pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil Mercedes Benz wanita itu dan keluar menghampirinya. Mobil Pontiacnya masih menyala ketika pria itu mendekati sang nyonya.
Potong Dahannya
November 18, 2013
Motivasi burung rajawali, dahan, effort, motivasi, perjuangan, raja, rajawali, sukses, terbang tinggi, usaha, zona nyaman Tinggalkan komentar
Suatu hari seorang Raja mendapatkan hadiah 2 ekor anak rajawali. Raja senang sekali dan selalu memamerkan anak rajawalinya.
Lalu dia berpikir, akan bagus sekali jika rajawali ini dilatih untuk terbang tinggi. Tentu akan lebih menyenangkan lagi.
Ia memanggil pelatih burung yang tersohor di negerinya untuk melatih 2 rajawali ini.
Setelah beberapa bulan, pelatih burung ini melapor kepada Raja. Seekor rajawali telah terbang tinggi dan melayang-layang di angkasa. Namun seekornya lagi tidak beranjak dari pohonnya sejak hari pertama ia tiba.
Raja pun memanggil semua ahli hewan & para tabib sakti untuk memeriksa rajawali kesayangannya ini. Namun tidak ada yang berhasil untuk “menyembuhkan” dan membuat rajawali ini terbang.
Berbagai usaha telah dilakukan namun rajawali ini tidak kunjung bergerak dari dahannya.
Kemudian Raja mendapat ide untuk memanggil orang yg biasa “melihat” rajawali.
Kemudian ia bertemu dengan petani yang sangat mengenal akan sifat rajawali dan Raja meminta bantuan petani itu.
Keesokan harinya ketika Raja mengunjungi rajawali ini, ia kaget melihat rajawali ini sudah terbang tinggi.
Dengan penuh penasaran Raja bertanya kepada petani, apa yang ia lakukan.
Petani menjawab, “Saya hanya memotong cabang pohon yang selama ini dihinggapinya saja yaitu DAHAN yang membuatnya NYAMAN”.
Kita sama dengan rajawali tersebut, dilahirkan untuk sukses, kita ditakdirkan untuk terbang tinggi.
Namun, ada yg memegang erat yaitu ketakutan kita, kita tidak mau melepaskan ketakutan dan tidak beranjak dari posisi.
Kadang kita terlalu memegang zona kenyamanan, hingga kita takut dan tidak mau melepaskannya, : kita takut gagal, kita takut kecewa, kita takut capek, kita takut malu, dan takut seterusnya.
Satu-satunya cara untuk bisa membubung tinggi adalah. keluar dari zona nyaman…!
Tidak ada jalan pintas…
Hanya ada 2 pilihan: tetap bergantung di dahan selamanya atau membubung ke angkasa.
Failure
Mei 16, 2013
Motivasi awareness, challange, chance, failure, hard work, motivasi, positive thinking, succes, trial 2 Komentar
Failure doesn’t mean I’m a failure;
It does mean I have not yet succeeded.
Failure doesn’t mean I have accomplished nothing;
it does mean I have learned something.
Failure doesn’t mean I have been a fool;
It does mean I have enoug faith to experiment.
Failure doesn’t mean I have disgraced;
It does mean I have dared to try.
Failure doesn’t mean I don’t have it;
It does mean I have something to do in different way.
Failure doesn’t mean I’m inferior;
It does mean I’m not perfect.
Failure doesn’t mean I have wasted my life;
It does mean I have an excuse to start over.
Failure doesn’t mean that I shoukd give up;
It does mean that I should try harder.
Failure doesn’t mean that I will never make it;
It does mean that I need more practice
Breaking Through to The Next Level
Desember 7, 2012
Uncategorized break thrugh, Einstein, excuse, laugh, mistake, motivasi, new beginning, pikiran, semangat Tinggalkan komentar
Semangat besar sering kali menghadapi perlawanan dahsyat
dari pikiran-pikiran yang biasa-biasa saja
by Albert Einstein
I never knew a man who was good at making excuses who was good at anything else
by Benjamin Franklin
Laughter is the shortest distance between 2 people
by Victor Borge
I have never met an unhappy giver
by George Adams
No one can go back and start a new beginning,
but anyone can start today and make a new ending
by Anonymous
Its not what happens to you
Its how you handle what happens to you that counts!
by Zig Ziglar
It is impossible for one person to hurt another
without at the same time hurting himself/herself more than anybody else.
by Emerson
A BIG man is not one who makes no mistakes,
but one who is bigger than any mistakes he makes.
by Zig Ziglar
TERTAWA
Desember 7, 2012
Uncategorized awet muda, benci, motivasi, penyakit, persoalan, pusing, sukacita, tertawa Tinggalkan komentar
1 kali tertawa
pusing kepala hilang
2 kali tertawa
bencipun sirna
3 kali tertawa
persoalan lari
4 kali tertawa
penyakitpun sembuh
5 kali tertawa
jadi awet muda
6 kali tertawa
hati penuh sukacita
Terima Kasih, Tuhan
Desember 6, 2012
Motivasi arti hidup, hati, malaikat, motivasi, permohonan, surga, terima kasih Tinggalkan komentar
Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata,
” Ini adalah Seksi Penerimaan.”
Disini,semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima. Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.
Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata,
“Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman.”
Disini kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya”.
Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.
Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun.
“Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih”, kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu.
“Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?”, tanyaku.
“Menyedihkan”, Malaikat-ku menghela napas. ” Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih”.
“Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas rahmat Tuhan?”, tanyaku.
“Sederhana sekali”, jawab Malaikat. “Cukup berkata, “Terima kasih, Tuhan'”.
“Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri”, tanyaku.
Malaikat-ku menjawab,
“Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, … maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.
“Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, … maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.
“Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan … engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.
“Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat … maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia”.
“Jika engkau dapat menghadiri Gereja atau pertemuan religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan, atau kematian … maka engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang di dunia.
“Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan … maka engkau termasuk orang yang sangat jarang.
“Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, … maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan.
“Jika engkau dapat membaca pesan ini, … maka engkau menerima rahmat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa, engkau lebih dirahmati daripada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali”.
TUHAN YESUS MEMBERKATI!
3 Kunci Sukses
Desember 5, 2012
Motivasi action, energi, goal, motivasi, motivation, passion, rintangan, succes, sukses, tindakan, tujuan, visi Tinggalkan komentar
1. Vision (Visi).
Kesuksesan dimulai dari Visi. Selalu mulai dengan pikiran akan mau jadi apa nanti akhirnya. Tentukan terlebih dahulu anda ingin menjadi apa,apa yang anda ingin lakukan dan apa yang anda ingin miliki.
2.Action (tindakan).
Setelah anda mengetahui apa yg anda benar-benar inginkan dalam hidup anda,sekarang saatnya mengambil tindakan untuk mencapai visi tersebut.Tindakan yang dimaksudkan adalah MASSIVE ACTION (tindakan terus menerus) berarti memfocuskan pandangan anda hanya pada visi anda yang dapat membawa anda lebih dekat ke tujuan akhir. Anda harus siap berkorban waktu,energi,kenyamanan anda sepanjang jalan.
3.Passion(Hasrat)
Hasrat adalah kekuatan yang membuat anda tetap maju terus,tidak peduli rintangan apapun. Hasrat adalah yang membedakan anda dari orang-orang lain yang hanya bekerja keras. Hasrat memberi kekuatan dan energi. Hasrat membuat anda tetap menikmati apa yang anda lakukan sekarang. Hasrat membuat perjalanan anda menuju kesuksesan menjadi lebih berarti.
Belalang & Anjing
November 29, 2012
Motivasi belalang, burung merpati, goal, kemenangan, motivasi, perception, persepsi, semangat, succes, unggul, winner Tinggalkan komentar
Di suatu hutan, hiduplah seekor belalang muda yang cerdik. Belalang muda ini adalah belalang yang lompatannya paling tinggi diantara sesama belalang yang lainnya. Belalang muda ini sangat membanggakan kemampuan lompatannya ini. Sehari-harinya belalang tersebut melompat dari atas tanah ke dahan-dahan pohon yang tinggi, dan kemudian makan daun-daunan yang ada di atas pohon tersebut. Dari atas pohon tersebut belalang dapat melihat satu desa di kejauhan yang kelihatannya indah dan sejuk. Timbul satu keinginan di dalam hatinya untuk suatu saat dapat pergi kesana. Suatu hari, saat yang dinantikan itu tibalah. Teman setianya, seekor burung merpati, mengajaknya untuk terbang dan pergi ke desa tersebut. Dengan semangat yang meluap-luap, kedua binatang itu pergi bersama ke desa tersebut.
Setelah mendarat mereka mulai berjalan-jalan melihat keindahan desa itu. Akhirnya mereka sampai di suatu taman yang indah berpagar tinggi, yang dijaga oleh seekor anjing besar. Belalang itu bertanya kepada anjing, “Siapakah kamu, dan apa yang kamu lakukan disini?”
“Aku adalah anjing penjaga taman ini. Aku dipilih oleh majikanku karena aku adalah anjing terbaik di desa ini” jawab anjing dengan sombongnya. Mendengar perkataan si anjing, panaslah hati belalang muda. Dia lalu berkata lagi “Hmm, tidak semuabinatang bisa kau kalahkan. Aku menantangmu untuk membuktikan bahwa aku bisa mengalahkanmu. Aku menantangmu untuk bertanding melompat, siapakah yang paling tinggi diantara kita”. “Baik”, jawab si anjing. “Di depan sana ada pagar yang tinggi. Mari kita bertanding, siapakah yang bisa melompati pagar tersebut”. Keduanya lalu berbarengan menuju ke pagar tersebut. Kesempatan pertama adalah si anjing. Setelah mengambil ancang-ancang, anjing itu lalu berlari dengan kencang, melompat, dan berhasil melompati pagar yang setinggi orang dewasa tersebut tersebut.
Kesempatan berikutnya adalah si belalang muda. Dengan sekuat tenaga belalang tersebut melompat. Namun ternyata kekuatan lompatannya hanya mencapai tiga perempat tinggi pagar tersebut, dan kemudian belalang itu jatuh kembali ke tempatnya semula. Dia lalu mencoba melompat lagi dan melompat lagi, namun ternyata gagal pula. Si anjing lalu menghampiri belalang dan sambil tertawa berkata ,”Nah belalang, apa lagi yang mau kamu katakan sekarang ? Kamu sudah kalah”. “Belum”, jawab si belalang. “Tantangan pertama tadi kamu yang menentukan. Beranikah kamu sekarang jika saya yang menentukan tantangan kedua ?”
“Apapun tantangan itu, aku siap” tukas si anjing. Belalang lalu berkata lagi, “Tantangan kedua ini sederhana saja. Kita berlomba melompat di tempat. Pemenangnya akan diukur bukan dari seberapa tinggi dia melompat, dari diukur dari lompatan yang dilakukan tersebut berapa kali tinggi tubuhnya”.
Anjing kembali yang mencoba pertama kali. Dari hasil lompatannya, ternyata anjing berhasil melompat setinggi empat kali tinggi tubuhnya. Berikutnya adalah giliran si belalang. Lompatan belalang hanya setinggi setengah dari lompatan anjing, namun ketinggian lompatan tersebut ternyata setara dengan empat puluh kali tinggi tubuhnya. Dan belalang pun menjadi pemenang untuk lomba yang kedua ini.
Kali ini anjing menghampiri belalang dengan rasa kagum. “Hebat. Kamu menjadi pemenang untuk perlombaan kedua ini. Tapi pemenangnya belum ada. Kita masih harus mengadakan lomba ketiga”, kata si anjing. “Tidak perlu”, jawab si belalang. “Karena pada dasarnya pemenang dari setiap perlombaan yang kita adakan adalah mereka yang menentukan standard perlombaannya. Pada saat lomba pertama kamu yang menentukan standard perlombaannya dan kamu yang menang. Demikian pula lomba kedua saya yang menentukan, saya pula yang menang.
INTINYA ADALAH, ANDA DAN SAYA MEMPUNYAI POTENSI DAN STANDARD YANG BERBEDA TENTANG KEMENANGAN. ADALAH TIDAK BIJAKSANA MEMBANDINGKAN POTENSI KITA DENGAN YANG LAIN. KEMENANGAN SEJATI ADALAH KETIKA DENGAN POTENSI YANG KAMU MILIKI, KAMU BISA MELAMPAUI STANDARD DIRIMU SENDIRI.
REFLEKSI :
Rekan-rekan yang terkasih, seberapakah tinggikah anda `melompat’ ? Dalam kehidupan, seringkali tanpa sadar kita mencoba membandingkan kemajuan dan perkembangan diri kita dengan standard orang lain. Dan seringkali lebih banyak kekecewaan daripada kebahagiaan yang didapat. Mengapa ? Karena kita masing-masing dilahirkan dengan potensi yang berbeda, dengan bakat yang berbeda, dalam lingkungan yang berbeda, dan cara pandang yang berbeda tentang kehidupan. Cara yang tepat untuk mengukur seberapa jauh diri kita telah berkembang dan maju, adalah membandingkan diri kita saat ini dengan diri kita dimasa lalu. Apakah anda hari ini lebih kaya dibanding setahun yang lalu ? Apakah anda hari ini lebih bisa mengontrol emosi dibanding bulan lalu ? Apakah anda hari ini lebih sehat dibanding kemarin ? Apakah anda hari ini lebih bijaksana dibanding setahun yang lalu ? Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain, namun kemenangan atas diri sendiri.
Buat diri anda hari ini selalu lebih baik dari hari kemarin.
Gadis Gundulku
November 29, 2012
Uncategorized ayah, cancer, cured rice, empati, gundul, hati, ibu, India, integritas, kanker, leukemia, menolong, motivasi, mulia, semangat 2 Komentar
Istriku berkata kepada aku yang sedang baca Koran, “berapa lama lagi kamu baca Koran itu? Tolong kamu ke sini Dan Bantu anak perempuanmu tersayang untuk makan.”
Aku taruh koran dan melihat anak perempuanku satu-satunya,namanya Sindu tampak ketakutan air matanya mengalir. Di depannya ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam/yogurt (nasi khas India /curd rice). Sindu anak yang manis Dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibu Dan istriku masih kuno mereka percaya sekali kalau makan curd rice Ada “cooling effect”.
Aku mengambil mangkok dan berkata, “Sindu sayang, demi ayah, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak ,nanti ibumu akan teriak2 sama ayah.”
Aku bisa merasakan istriku cemberut dibelakang punggungku. Tangis Sindu mereda dan ia menghapus air mata dengan tangannya dan berkata, “boleh ayah, akan aku makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok, tapi semuanya akan aku habiskan, tapi aku akan minta…” agak ragu-ragu sejenak… “…akan minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya. Apakah ayah mau berjanji memenuhi permintaan Ku?”
Aku menjawab, “Oh pasti sayang”.
Sindu tanya sekali lagi, “betul ayah?”
“Yah pasti..” sambil menggenggam tangan anakku yang kemerah mudaan dan lembut sebagai tanda setuju.
Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama, istriku menepuk tangan Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, “janji” kata istriku. Aku sedikit khawatir dan berkata: “Sindu jangan minta komputer atau barang-barang lain yang mahal yah, karena ayah saat ini tidak punya uang.” Sindu menjawab, “jangan khawatir, Sindu tidak minta barang-barang mahal kok.”
Kemudian Sindu dengan perlahan-lahan dan kelihatannya sangat menderita menghabiskan semua nasi susu asam itu. Dalam hatiku aku marah sama istri dan ibuku yang memaksa Sindu untuk makan sesuatu yang tidak disukainya. Setelah Sindu melewati penderitaannya dia mendekatiku dengan mata penuh harap dan semua perhatian (aku ,istriku dan juga ibuku) tertuju kepadanya.
Ternyata Sindu mau kepalanya digundulin pada hari Minggu.
Istriku spontan berkata, “permintaan gila, anak perempuan dibotakin,tidak mungkin!” Juga ibuku menggerutu jangan terjadi dalam keluarga kita, dia terlalu banyak nonton TV. Dan program-program TV itu sudah merusak kebudayaan kita. Aku coba membujuk: “Sindu kenapa kamu tidak minta hal yang lain kami semua akan sedih melihatmu botak.”
Tapi Sindu tetap dengan pilihannya, “tidak Ada ‘yah, tak ada keinginan lain,” kata Sindu.
Aku coba memohon kepada Sindu, “tolonglah kenapa kamu tidak mencoba untuk mengerti perasaan kami.”
Sindu dengan menangis berkata, “ayah sudah melihat bagaimana menderitanya aku menghabiskan nasi susu asam itu dan ayah sudah berjanji untuk memenuhi permintaan aku kenapa ayah sekarang mau menarik perkataan Ayah sendiri? Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral, bahwa kita harus memenuhi janji kita terhadap seseorang apapun yang terjadi seperti Raja Harishchandra (raja India jaman dahulu kala ) untuk memenuhi janjinya raja rela memberikan tahta, kekuasaannya, bahkan nyawa anaknya sendiri.”
Sekarang aku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku, “janji kita harus ditepati.” Secara serentak istri dan ibuku berkata, “apakah aku sudah gila?”
“Tidak,” jawabku, “kalau Kita menjilat ludah sendiri, dia tidak akan pernah belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri.”
“Sindu permintaanmu akan kami penuhi.”
Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar, matanya besar dan bagus. Hari Senin aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat Sindu botak berjalan ke kelasnya dan melambaikan tangan kepadaku sambil tersenyum aku membalas lambaian tangannya. Tiba2 seorang anak laki-laki keluar dari mobil sambil berteriak, “Sindu tolong tunggu saya.” yang mengejutkanku ternyata kepala anak laki-laki itu botak, aku berpikir mungkin “botak” model jaman sekarang.
Tanpa memperkenalkan dirinya seorang wanita keluar dari mobil dan berkata, “anak anda Sindu benar-benar hebat. Anak laki-laki yang jalan bersama-sama dia sekarang adalah Harish anak saya, dia menderita kanker leukemia.” Wanita itu berhenti berkata-kata, sejenak aku melihat air matanya mulai melelh dipipinya, bulan lalu Harish tidak masuk sekolah,karena chemo therapy kepalanya menjadi botak jadi dia tidak mau pergi kesekolah takut diejek oleh teman-teman sekelasnya. Nah, Minggu lalu Sindu datang ke rumah dan berjanji kepada anak saya untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi. Hanya saya betul-betul tidak menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya yang indah untuk anakku Harish. Tuan dan istri tuan sungguh diberkati Tuhan mempunyai anak perempuan yang berhati mulia.”
Aku berdiri terpaku dan tidak terasa air mataku meleleh. Malaikat kecilku tolong ajarkanku tentang arti sebuah kasih.